Malam itu Laila terlihat sangat mengantuk. Matanya terlihat sipit sayu, sesekali Laila menguap menahan kantuk yang melandanya. Ayahnya tahu kalau Laia sudah mulai mengantuk,lalu ayah menyuruh Zahra untuk cuci muka dan mengantarnya pergi ke kamar tidurnya.
“Ayah.. aku ingin diceritakan seperti biasa. Ceritakanlah pada ku sebuah dongeng sebelum tidur untuk mengantar tidur ku”. Pinta Laila kepada ayahnya.
“Baiklah.. akan ayah ceritakan kisah pengantar tidur. Kali ini Laila mau kisah yang seperti apa?’. Tanya ayah.
“Aku ingin ayah ceritakan sebuah dongeng yang unik dan berbeda dari biasanya, jangan hanya tentang dongeng si kancil, atau dongeng tentang binatang seperti biasa. Ceritakan pada ku sebuah dongeng yang menceritakan wanita cerdas. Agar suatu saat aku bisa menjadi wanita yang cerdas”. Kata Laila dengan polosnya.
Mendengar celoteh anaknya, sang ayah hanya tersenyum simpul. Ternyata anaknya yang lugu ini dapat berfikir tentang cita-citanya di masa depan.
“Baiklah.. kali ini ayah akan ceritakan sebuah kisah yang cukup menarik. Apakah kau sudah pernah mendengar cerita tentang aladin, kisah Ali baba, Abu Nawas, atau cerita-cerita 1001 malam lainya?”. Tanya sang ayah.
“aku pernah mendengar beberapa dari cerita dongeng itu, memang sangat menarik. Apakah kali ini ayah akan bercerita tentang dongeng 1001 malam?”. Tanya Zahra lagi.
“iya.. tapi bukan tentang Aladin dan lampu wasiat ataupun kisah tentang Abu Nawas yang jenaka, tapi cerita tentang dari mana kisah 1001 malam di mulai”. Kata sang ayah menjelaskan.
“Wah.. sepertinya sangat menarik. Lekas ceritakan ayah..!! aku sudah tidak sabar mendengarnya”. Pinta Laila yang sudah tidak sabar.
Lagi-lagi sang ayah hanya tersenyum simpul mendengar permintaan anaknya. Dan akhirnya ayah mulai bercerita.
“Baiklah Laila, segera posisikan tubuhmu senyaman mungkin, pakailah selimut dan dengarkan kisah ayah ini..”. kata ayah.
0 komentar
Posting Komentar